Engine Control
THROTTLE CONTROL SYSTEM
Umum
Sistem kontrol
throttle terdiri dari:
- The throttle
control leveler
- The throttle control artificial feel
unit (Mechanical Box)
- The thrust control unit
- The electrical harness
Desain dari kontrol throttle didasarkan
pada konsep throttle tetap. Maksudya bahwa tuas kontrol throttle
bukan servo motoris.
Thrust Control Unit
Thrust control unit berisi dua cara (penyelesaian), yang masing-masing mengirimkan trust leveler
position ke Engine Control unit. Arus ekstraksi untuk penyelesaiannya, disediakan oleh ECU.
THRUST LEVERS (TUAS THRUST)
Umum
Thrust Levers terdiri dari:
- Tuas dorong yang menggabungkan pemberhentian perangkat dan tombol pemutus autothrust.
- A graduated fixed sector.
- Reverse yang menyatu dengan tuas thrust.
Tuas thrust terhubung dengan batang mekanik. Batang ini mendorong tuas input
throttle control Unit artificial (Mechanical Box).
Tuas thrust memiliki 3 posisi pada papan throttle dan 3 detents dalam artificial feel
Units yaitu:
·
0°STOP= FWD IDLE THRUST-IDLE
·
-20°STOP= FULL REVERSE THRUST-MREV
·
45°STOP= MAX .TAKE OFF THRUST-TOGA
·
DETENT 1 = (REVERSE) IDLE THRUST-REV
·
DETENT 2 = MAX.CLIMB- CL
·
DETENT 3 = MAX. CONTINOUS-MCT/FLX T/O
Reverse Thrust Latching Lever
Untuk melakukan setingan reverse thrust, revers thrust laching lever harus ditinggikan.
Gambar1.1Reverse Thrust Latching Lever
Gambar1.2
Engine Thrust Lever Control
BUMP RATING PUSH BUTTON
Tombol
ini adalah termasuk peralatan opsional. Dalam beberapa kasus throttle control
levers disediakan dengan “BUMP” tombol peringkat, satu per-engine. Ini
memungkinkan ECU yang akan kembali dinilai untuk menyediakan kemampuan thrust
tambahan untuk digunakan khusus selama operasi pesawat.
Gambar1.3 Bump Pushbuttons
ARTIFICIAL FEEL UNIT (MECANICAL BOX)
Throttle control artificial feel unit ini terletak di alas bagian tengah cockpit.
Artificial feel unit ini terhubung ke engine 1 (2) tuas kontrol throttle dan
engine 1 (2)throttle control unit dengan menggunakan rod (batang). Artificial control unit adalah
friction system, dimana adanya beban umpan balik ke tuas kontrol throttle. Artificial control unit ini
terdiri dari dua casing simetris, satu kiri dan satu kanan. Setiap casing berisi mekanisme identik
dan independen.
Setiap mekanisme terdiri dari:
- a
friction brake assembly
- a
gear assembly
- a
lever assembly
- a
bellcrank assembly
Throttle Lever Travel ditransmisikan ke artificial feel unit dan ke throttle control unit.
Pergerakan linier dari tuas throttle berubah menjadi gerakan putar di bellcranck yang dimana
terkait tentang friction brake assembly shaft. Pergerakan berputar toothed quadrant
terpisah dengan poros. Toothed quadrant ini menyebabkan rotasi kebalikan dari gigi
yang dilengkapi dengan disk yang yang memiliki tiga detent notches. Setiap notch sesuai dengan
sebuah pengaturan tuas throttle dan dirasakan sebagai titik gesekan di tuas throttle.
Gambar1.4 Mechanical Boxes
THROTTLE CONTROL UNIT
Throttle control unit terdiri dari:
· Input lever,
· Mechanical stop yang membatasi berbagai sudut,
· 2 resolvers, dimana sinyal berdedikasi untuk ECU (satu penyelesai persaluran ECU),
· 6 potensiometer dilengkapi tiga oleh tiga. sinyal mereka digunakan untuk
flight control system dan thrust reverser control system penerbangan itu,
· Perangkat yang mendorong resolver dan potensiometer,
· Perangkat pin untuk rigging resolvers dan potensiometer,
· Alat pengaman yang memimpin resolvers luar pengoperasian normal berkisar dalam
kasus kegagalan peragkat yang sedang berjalan,
· Dua output konektor listrik.
Input tuas mendorong dua sektor gigi dirakit berhadapan. masing-masing sektor drive itu sendiri,
satu set dari satu resolver dan tiga potensiometer.
Relation between TRA and TLA:
Hubungan antara Throttle Lever Angle (TLA) dan Resolver Throttle
Angle (TRA) adalah linear dan: 1 deg. TLA = 1,9 TRA.
Keakuratan unit kontrol throttle (error antara posisi tuas masukan
dan resolver angle) adalah 0,5 deg. TRA.
Perbedaan maksimum antara sinyal yang dihasilkan oleh dua resolvers
adalah 0,25 deg. TRA. TLA beroperasi menyelesaikan di dua kuadran:
kuadran pertama berfungsi untuk sudut positif dan kuadran keempat untuk sudut negative.
Setiap resolver didedikasikan untuk satu saluran dari ECU dan menerima eksitasi electricalnya
dari ECU.
ECU menganggap nilai throttle resolver angle:
- kurang dari -47,5 derajat. TRA atau
- lebih besar dari 98,8 deg. TRA sebagai kegagalan sinyal posisi resolver.
ECU menggabungkan resolver fault accomodation logic. Logika ini memungkinkan
operasi mesin setelah kegagalan atau kerugian lengkap dari posisi sinyal throttle resolver.
Gambar1.5 Thrust Control Unit
RIGGING
throttle control levers harus berada di posisi idle stop untuk melakukan prosedur rigging.
Gambar1.6 Thrust Control System Rigging
Tidak ada komentar:
Posting Komentar